Aplikasi & Pemanfaatan Foto Udara Lidar Pada Hidrologi dan Pengairan

• Jawa Tengah: pemodelan sub-DAS untuk perencanaan bendung dan kolam retensi.

• Kalimantan Selatan: analisis aliran sungai untuk menentukan zona rawan banjir di kawasan perkotaan.

Menganalisis aliran air, tangkapan hujan, dan pola drainase untuk mendukung perencanaan pengendalian banjir.

Contoh :

💧 Pemodelan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Benefit :

• Perencanaan infrastruktur air lebih tepat sasaran.

• Mengurangi risiko banjir di area pemukiman dan infrastruktur vital.

• Data memenuhi persyaratan teknis AMDAL dan izin lingkungan.

• Sulawesi Selatan: desain saluran irigasi sawah tadah hujan menggunakan DTM LiDAR.

• Bali: optimasi saluran tersier untuk memperbaiki distribusi air subak.

Menentukan jalur saluran air dengan mempertimbangkan elevasi, kemiringan, dan kapasitas.

Contoh :

🛠 Perencanaan & Desain Saluran Irigasi

Benefit :

• Distribusi air lebih merata ke seluruh lahan.

• Mengurangi kehilangan air akibat desain yang kurang efisien.

• Biaya konstruksi saluran lebih hemat karena rute optimal.

• Jakarta: pemetaan titik rawan genangan dan simulasi aliran air untuk penempatan pompa dan saluran baru.

• Surabaya: perencanaan drainase berbasis elevasi untuk menghindari backflow saat pasang laut.

Identifikasi titik genangan dan desain sistem drainase yang efisien.

Contoh :

🌊 Mitigasi Genangan & Drainase Perkotaan

Benefit :

• Waktu surut genangan lebih cepat.

• Mengurangi dampak kerusakan infrastruktur dan properti.

• Perbaikan kualitas lingkungan perkotaan.

• Sumatra Barat: identifikasi area resapan air dan zona kritis yang perlu direhabilitasi.

• NTB: pemantauan perubahan penutupan lahan di daerah tangkapan waduk.

Pemetaan dan pemantauan daerah tangkapan air untuk keberlanjutan pasokan air bersih.

Contoh :

🏞 Konservasi Sumber Daya Air

Benefit :

• Menjaga ketersediaan air baku sepanjang tahun.

• Mencegah degradasi daerah tangkapan air.

• Mendukung kebijakan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.